Kawasan Taman Wisata Perairan Gili Balu, Sumbawa Barat yang terdiri dari gugusan 8 pulau-pulau kecil di dalamnya memiliki potensi wisata bahari yang sangat besar untuk dikembangkan. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB bersama PT. Amman Mineral Nusa Tenggara sejak tahun 2022 telah menginisiasi program Pengembangan Ekowisata (Wisata Bahari) Berbasis Ekosistem di Gili Balu, Kabupaten Sumbawa Barat (TransformaSea Gili Balu) yang tertuang dalam perjanjian kemitraan Nomor 274/PD-RN/AMNT/IV/2022 dan Nomor 523/87.2/05/Dislutkan/2022 tentang Pengelolaan Konservasi Gili Balu di Provinsi NTB. Sebagai salah satu agenda wajib dalam Program Transformasea, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB bersama dengan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara melakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Bersama Program TransformaSea Gili Balu pada Minggu, 1 September 2024 hingga Senin, 2 September 2024. Kegiatan Monev ini bertujuan untuk melihat sejauh mana perkembangan yang telah dicapai oleh Kelompok Pengelola Wisata Poto Tano sebagai sasaran program ini bersama dengan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University selaku pendamping teknis yang ditunjuk oleh PT. Amman Mineral Nusa Tenggara untuk mendampingi dan mengawal berjalannya program Transformasea Gili Balu. Hadir dalam kegiatan ini yaitu Muslim, S.T, M.Si selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Dimas Purnama selaku Manajer Departemen Social Impact PT. Amman Mineral Nusa Tenggara, Jorina selaku Manajer Departemen Enviromental PT. Amman Mineral Nusa Tenggara, Noto Karyono selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat, Dr. Ahmad Solihin selaku Deputi Program Sosial Ekonomi dan Institusi PKSPL IPB, Kepala Desa dan Masyarakat Poto Tano.

Pada hari pertama kegiatan monev ini, seluruh rombongan berkesempatan untuk meninjau beberapa titik lokasi rehabilitasi ekosistem yang telah dibangun selama ini oleh Kelompok Pengelola Wisata Poto Tano melalui pendampingan yang dilakukan oleh PKSPL IPB meliputi lokasi Rumah Bibit Mangrove dan Lamun di Pulau Namo, Pembibitan Fragment Terumbu Karang di Pulau Kenawa, Rumah Bibit Vegetasi Pantai, Rumah Bibit Lamun secara Ex-Situ, dan Modul Transplantasi Terumbu Karang yang telah dibangun dan disiapkan di Desa Poto Tano.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB sangat mengapresiasi berjalannya program TransformaSea yang telah dijalankan oleh PT. Amman Mineral Nusa Tenggara dan menilai bahwa program TransformaSea sudah berjalan dengan baik sesuai dengan dokumen rencana kerja yang disampaikan oleh PT. Amman Mineral Nusa Tenggara dan PKSPL IPB University kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB. Selain itu dalam kesempatan forum diskusi multipihak yang dilaksanakan pada hari kedua kegiatan monev ini, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat juga turut mengapresiasi berjalannya program konservasi TransformaSea Gili Balu ini, “DKP Kabupaten Sumbawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada PT. AMNT atas upaya besarnya dalam mendukung konservasi di Gili Balu dan mengembangkan Kelompok Pengelola Wisata Poto Tano yang didalamnya terdapat Pokdarwis, Pokmaswas dan Poklahsar yang merupakan binaan dari DKP Kabupaten Sumbawa Barat. Kami berharap usulan-usulan yang sejak awal kami sampaikan saat FGD dan diskusi bersama dengan PT. AMNT dan PKSPL IPB University di tahun 2023 seperti usulan pembangunan ikon wisata baru di Gili Balu berupa Patung Gurita dapat diwujudkan oleh PT. AMNT melalui program ini agar Gili Balu tidak hanya dikenal sebagai tempat wisata namun juga dapat semakin dikenal sebagai penghasil Gurita terbesar di NTB oleh masyarakat umum” ucap Noto.

Melalui forum diskusi multipihak pada hari kedua kegiatan Monev Program TransformaSea Gili Balu ini, Kelompok Pengelola Wisata Poto Tano yang diwakili oleh Rudini selaku Ketua juga turut menyampaikan apresiasinya sekaligus mengklarifikasi isu-isu negatif yang berkembang di Masyarakat Poto Tano mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Pengelola Wisata Poto Tano. “Selama ini Kelompok Pengelola Wisata Poto Tano bekerja dengan dilandasi keikhlasan dan niat baik untuk memajukan dan menaikan taraf hidup masyarakat Poto Tano. Sebagai organisasi sayap desa yang telah memiliki SK dari Kepala Desa Poto Tano, selama ini kami tidak pernah meminta anggaran dari Desa, kami selama ini merintis dan mengelola wisata Poto Tano secara mandiri tanpa dukungan siapapun dan selalu mengajak generasi muda poto tano untuk ikut serta tanpa imbalan sama sekali, kami tidak pernah berharap kepada siapapun sehingga kami hanya berfokus untuk memajukan Desa Poto Tano termasuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di Desa Poto Tano khususnya generasi mudanya agar bisa mandiri dan mencintai Desanya. Salah satunya adalah Kelompok Pengelola Wisata Poto Tano pada bulan Agustus ini telah berhasil mengirimkan 2 pemuda Poto Tano untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi selam di Bali dengan biaya yang berasal dari pendapat kelompok selama ini melalui aset-aset yang dimiliki oleh kelompok. Alhamdulillah dengan hadirnya PT. AMNT dan PKSPL IPB University di tengah-tengah kami sudah kami anggap sebagai keluarga sendiri, kami juga sangat berterimakasih karena adek-adek kami khususnya para pemuda-pemudi di Desa Poto Tano mendapatkan ilmu baru yang langka dari kehadiran PT. AMNT dan PKSPL IPB University, hal ini mengingat sebagian besar dari masyarakat Poto Tano tidak memiliki keberuntungan untuk mengeyam pendidikan di perguruan tinggi. Pada kesempatan ini kami juga ingin bahwa masyarakat Desa Poto Tano untuk tidak mudah terpancing dengan isu-isu negatif yang menyasar Kelompok dan Program Transformasea seperti isu terkait kelompok dan AMNT yang dianggap ingin menguasai Gili Balu, justru kami mengajak mereka-mereka yang menebar isu-isu tersebut untuk mau bergabung dalam kegiatan kami dengan syarat tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk uang” Ucap Rudini kepada hadirin yang hadir dalam forum diskusi ini yang kemudian disambut tepuk tangan apresiasi oleh seluruh hadirin. “Saran dan masukan yang disampaikan oleh para undangan dan masyarakat Poto Tano yang hadir dalam forum diskusi multipihak ini selanjutnya akan kami tindak lanjuti secara internal bersama dengan rekan-rekan dari PKSPL IPB dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTb” Ucap Dimas Purnama selaku Manager Departemen Social Impact PT. Amman Mineral Nusa Tenggara sekaligus menutup kegiatan ini.